Senin, 09 Februari 2015

Rentak Sunyi Menderu

Selasa, 10 Februari 2015


Berjuanglah terus untuk kehidupan
sepanjang masih diberi nafas
walaupun tak ada hasil
dalam beberapa hari ini untuk menulis berita
cerita mau dibongkar kubur
tak ada cerita aneh yang memberitahukan
dalam kemiskinan yang pernah nyata
menunggu cerita-cerita indah
dari bilik sunyi perempuan kelam
aku sedang lapar
aku memimpikan yang enak-enak saja
bantu orang lain
dirumpun galau dan sunyi
dari apoligi cerita tinggi
tentang purnama yang merajuk misterius dirgantara
aku tak tahu kabar
ingin  juga memancing ikan
bawa unjun ke pahumaan
ada umpan anai-anai atau ambayakung
cari tempat yang ramai kacuapnya
pilih tempat yang teduh
lalu lempar pancing
menunggu beberapa saat kalau ada karujut
seperti apakah nanti yag akan keluar
masihkah engkau peduli dengan itu
bila saja mimpi terpendam sunyi
pilih yang terbaik diantaranya
saling terus mencari posisi yang tepat
tanamlah harapan dimana-mana
terus beribadah dengan rajin
aku ingin menjadi yang terbaik
apa yang bisa kau mau pilih nantinya
lengkeng, apel, anggur, dan rambutan
durian, kasturi dan nenas
diantara banyak deru-debu menderu
aku sudah besar dan jenuh
pilih kekuatan cerita cinta
dari lapisan api ambisi
yang menerkam dengan setia
semuanya bisa saja terjadi
menegangkan setiap terpaan yang mengintai sunyi
bisa saja keangkuhan bertubir sengsara
kesunyian ini menedahkan sejuta pesona
aku ingin hari ini tanpa intuisi
tanpa facebook, tanpa blog, tanpa Kompasiana
mampukah semuanya bisa mewujudkannya
alangkah itu perbuatan yang terpuji
yang tak ingin sendiri lagi
menjelajah rasa malu menghimpit setiap saat
bila saja semuanya satu langkah
dalam terpaan kekuasaan yang abstrak


Kandangan, 27-01-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...