Antara rumput
dan kambat langit mulai berkaca
ingin memandang
kejenuhan yang menghampar
ke batas sunyi
airmata yang
sembunyikan kesedihan dunia
negeri mana yang
kau tuju
seperti apa
wajahnya
yang layu oleh
zamannya
aku ingin jadi
seruling hanya sebentar untuk mendendangkan irama
riang-riuh
membayangkan kemelut
airmatapun
mengalir deras membasahi pipi
namun bila
kuingat kamu ingin kukejar ke batas semu
Kandangan, 22 Juni 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar