Kamis, 11 September 2014

Yang Tersisa Dari Musibah Kebakaran di Pangambau

Jum'at, 12 September 2014



            Dua murid saya di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Sifaun Nazirah dan Nida Fariha Salsabila menginformasikan beberapa hari lalu terjadi peristiwa kebakaran di tempat tinggalnya di Pangambau, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
            Empat buah rumah rata dengan tanah. Peristiwa terjadi sekitar pukul 01.00 WITA. Api diduga bersal dari dapur. Berlangsung beberapa jam. Kepanikan luar biasa dialami warga. Ada sekitar 48 pemadam kebakaran dari HST dan HSS turun tangan untuk memadamkan kobaran api.
            Menurut Nida Fariha Salsabila yang jadi korban salah satunya adalah kakek dan neneknya sendiri. Kakeknya berusia sekitar 75 tahun dan neneknya berusia 69 tahun. Juga acilnya yang berusia 40 tahun dan tetangganya.
            Kerugian yang diderita kakek Nida ditaksir Rp.50 juta. Perasaan Nida dan Sifa saat kejadian kebakaran sangat sedih dan menangis.
            Yang mengetahui pertama kali api adalah seorang warga. Lalu memberitahu kepada yang lain dengan memukul tiang listrik. Hal menarik saat kejadian disampaikan Nida Fariha foto Kabah tidak terbakar. Begitu pula dengan Al Qur’an dan Surah Yasin.
            Pada siang hari usai kejadian beres-beres rumah dan minta sumbangan di jalan raya. Ada bantuan dalam bentuk barang. Rumah yang terbakar akan dibangun kembali. Korban sementara tinggal di rumah keluarga dan tetangga. Sisa-sisa kebakaran yang bisa dimanfaatkan kasur, buku, dsb yang sempat dikeluarkan sebelumnya. (akhmad husaini)


Kandangan, 11-09-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...