Jumat, 12 September 2014

Surat Cinta Dari Palestina Untuk Saudaraku di Indonesia

Sabtu, 13 September 2014



Bismillahirrahmanirrahim

Sahabatku,

            Bagaimana kabarmu di Indonesia ? Bukankah disana begitu mudahnya menghafal Qur’an, dengan ribuan masjid yang berdiri kokoh ? Ah….kami disini masih belum bisa merasakan keamanan. Seperti di negerimu. Tapi Alhamdulillah Bunda kami disini mendidik kami menjadi para penghafal Qur’an beberapa dari kami bahkan hafal Al Qur’an di usia belasan tahun.
            Saudaraku…Para pemuda di negerimu sekarang asyik apa sih ? Pasti sedang giat belajar dan mempersiapkan diri menjadi para pemimpin bangsa yang bertaqwa. Salut untuk kalian semua. Kami disini setiap hari menyaksikan kekejian yang dilakukan para zionis. Dentuman bom menjadi sarapan pagi. Desingan peluru menjadi senandung siang hari. Oh ya katanya di negerimu para pemuda ketagihan game peperangan ya ? Disini aja, lebih asyik kami dan beberapa remaja setiap hari bermain sambil berjihad melempari tank-tank biadab dengan batu-batu yang mau menghancurkan rumah kami dengan paksa.
            Oh ya katanya kau sering berjam-jam ada di depan komputer untuk internetan ya ? Untuk belajar kan ? Wah kami ingin sekali. Karena dari sana wawasan dan ilmuku bertambah. Tapi Alhamdulillah, akupun disini banyak belajar mengamalkan satu persatu ayat Al Qur’an mengkaji hadits dan menjaga ayah, ibu serta adik-adikku. Salam ya.buat ayah dan ibu serta adik kakak-kakak kalian jaga dan muliakan mereka selagi masih ada.
            Beberapa hari yang lalu, ayahku syahid, ditembak mati oleh zionis empat hari kemudian adikku yang masih sekolah dasar terkena desingan peluru biadab Israel itu. Aku menyesal tidak bisa menjaga mereka dengan baik. Sekarang, aku jadi imam mengantikan ayahku. Akan kukerahkan segenap jiwa dan raga untuk menjaga ibu beserta adik-adikku yang masih hidup. Untuk Allah aku berjuang. Atas dasar kemanusiaan aku melawan. Atas nama kesucian cinta aku sampaikan padamu. Aku mencintaimu karena Allah. Jangan sedih saudaraku kami akan berjuang mempertahankan Masjid Al Aqsa. Mati syahid adalah mimpi kami sebagai anak Palestina.

Dari Saudara yang menncintaimu karena Allah di tanah suci para Nabi, Palestina, Allahu Akbar.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...