Senin, 08 September 2014

Membelai Wajah-Wajah Ngilu

Selasa, 9 September 2014



Terlahir dari banyak mimpi
sampai hari ini tak juga bertemu dengannya
padahal sudah beberapa hari mengerjakannya
pekerjaan orang lain
tak dikerjakan
walau melewati batas waktu
tak apa-apa semua itu
kita semua sadar akan hal itu
sebagai upaya pemerataan
agar terus berusaha sebaik mungkin
malam-malam merajut
pesta itu telah usai
bagaimana kita bisa mempertahankannya
agar bisa menjadi lebih baik lagi
karena kita pernah menjalaninya
menancapkan retasan sembilu waktu
menghumbalang dalam keremangan senja
berjalan beriringan menatap harap
dalam tafakur rindu sesaat
ada bisikan terpaut sengketa
ceritakan kata-kata manis
dari sudut manapun kita melihatnya
jangan munculkan emosimu
berkali-kali mengejar langkah kembara
dalam balutan ketimuran
pasrah berbias kalbu
menjalin kemilau hati merana
kesetiaan berpuisi yang terus ditancapkan
memudarkan mimpi-mimpi terhunus ambigu
perjalanan tengah malam
berhamburan disana-sini
kopiah tiga tergantung
tas kertas bertali merah
kalender lama dan baru
kabel-kabel berseliweran
laporan bulanan belum selesai
sepeda motor harus dinaikkan
azan Isya baru saja usai
kumpulan botol minuman ringan
poster ulama kharismatik yang sudah tiada
piring tempat obat nyamuk bakar
batu penghalang pintu kayu
kelambu biru bercampur aduk dengan pakaian
spion motor yang rusak
pipa dan kran air untuk dipasang PAM
suara televisi yang begitu kencang
listrik di pabanyuan yang mati
ingin melicinkan motor lagi biar kinclong
terus menulis
agar besok ada berita yang masuk
bangkit untuk sebuah semangat



Kandangan, 08-09-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...