Minggu, 07 September 2014

Lelakon Hidup Diputaran Waktu

Senin, 8 September 2014



Ingin terus berpuisi disepanjang waktu
terus melamunkan diri
semua orang tahu
berusaha untuk memuncak rasa rindu
tak bertemu mereka berhari-hari
sepanjang masa meneriap senja
terus menapakuri labirin impian
hanya seorang yang tiada
mengidamkan kesendirian
disini ada banyak keinginan yang terus mendera
kipas angin kecil
televisi dengan suara nyaring
bak sampah dari ember plastik
melepas foto dari plastik kresek
untuk kartu pelajar
printer yang rusak
dalam ruang yang sunyi
membutuhkan waktu lama
tak merasa ada waktu
colokan yang bertebaran dimana-mana
hanyut dalam lara hati
jembatan yang dibiarkan rusak
lantainya gararakan
tak enak di dengar
bikin bronjong untuk siring sungai
rindu ke gunung
tempat terindah  di muka bumi
cepat selesai PAM nya
agar bisa meraih riwayat ambisi
hasil subsidi Australia
diamku kian parah
lengkeng menyisakan kulitnya saja
aku ingin menikmatinya dengan sendiri
pilu tawarkan hati luka
kursi lipat menderas rindu
jendela dengan tirai hijau
tumpukan arsip lama
yang tak tersentuh
akibat malas menghimpit
sesungguhnya aku jadi yang terbaik
rasa anti yang indah
penuh kegembiraan yang akrab
tak ada luka apalagi duka
semua hadir mengeluh dengan nyata



Kandangan, 08-09-2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...