Minggu, 13 April 2014
Seorang warga melintas diatas jembatan gantung di Desa Loklahung, Loksado
yang kondisinya memprihatinkan dan terancam putus. (Foto : Akhmad Husaini)
Jembatan
gantung di Desa Loklahung, Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan
Selatan keadaannya cukup memprihatinkan.
Bagian tengah menjorok
ke bawah. Tali penguat putus dibeberapa bagian. Fisik jembatan miring.
Dibeberapa bagian tampak berlobang. Diduga akibat terjangan banjir beberapa
bulan silam yang melanda Loksado dan sekitarnya.
Namun hingga kini tak
ada upaya untuk memperbaikinya. Akibatnya kondisi jembatan tersebut
sewaktu-waktu bisa memakan korban. Karena merupakan satu-satunya akses yang
bisa dilewati bagi warga yang dari Loksado ke Loklahung atau sebaliknya.
Jembatan dengan panjang
sekitar 50 meter dan lebar 10 meter itu terletak tepat di depan SDN Loklahung.
Jembatan ini sangat vital untuk kegiatan sehari-hari warga. Baik untuk bertani,
sekolah, berdagang, dsb. Juga bagi pengunjung / wisatawan yang ingin menuju
Riam Barajang dan Air Terjun Riam Hanai di Malaris.
Seorang warga, Dumih,
merasa was-was setiap kali melewati jembatan tersebut. “Takut terjatuh ke
sungai,” ujar Dumih.
Untuk itu ia berharap pihak
berkompeten di HSS bisa sesegeranya mengatasi masalah ini. “Jangan sampai
korban jiwa berjatuhan akibat jembatan ini,” kata Dumih.
Sementara itu Rizal,
seorang pengunjung Air Terjun Riam Hanai terpaksa berhati-hati mengendarai
motornya. Ia membonceng teman. Temannya disuruh duluan ke seberang. Baru Rizal
mengikuti dari belakang. “Sudah jembatannya miring, banyak lobang, dan kayunya
ada yang lapuk. Benar-benar menegangkan saat melintasinya,” ujar Rizal. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar